Cara Bisnis di saat awal dan Modal Usaha Belum ada

Setelah akta dan segala dokumen pelengkan sudah siap, tetapi modal usaha yang seharusnya berasal dari modal untuk disetor belum ada dan perusahaan sudah ingin berusaha, maka bisa diterapkan dengan strategi berhutang.

Strategi berhutang yang dimaksud disini adalah para pemegang saham berhutang kepada perusahaan untuk menyetorkan modal disetornya. Sebagai contoh : PT. ZEISTACORP mempunya 2 orang pemegang saham, yang modal disetorkan tertulis dalam akta A = Rp 200.000.000 (dua ratus juta) dan B = Rp 100.000.000 (seratus juta), tetapi pada saat ini baik A dan B belum mempunyai sejumlah uang yang dimaksud dan jadinya A dan B berhutang sejumlah uang untuk menyetorkannya ke perusahaan.
Selanjutnya dibuat sebuah kesepakatan dimana jika nanti ada keuntungan lebih, keuntungan tersebut langsung di perhitungkan sebagai cicilan hutang modal disetor. Dan kesepakatan ini terus berlangsung sampai jumlah hutang tersebut sudah lunas terbayarkan.
Modal kerja proyek pada saat hutang ini berlaku, bisa menggunakan dana pinjaman dari luar, yang bunga pengembaliannya dimasukan dalam beban proyek.

ilustrasi:

Awal
A = 200jt hutang
B = 100jt hutang

Proyek pertama
Nilai Proyek = 500jt
Modal Kerja = 350jt (didapat dari pinjaman dan termasuk bunga)
Keuntungan = 150jt (dibagi kepada A = 100jt dan B = 50jt, sesuai dengan persentase saham)
Tetapi duit keuntungan tersebut tidak diterima A dan B, lsg memotong hutang modal disetornya

Menjadi
A = 200jt - 100jt (didapat dari proyek pertama) = 100jt (sisa hutang modal disetor)
B = 100jt - 50jt ( didapat dari proyek pertama) = 50jt (sisa hutang modal disetor)

Dan seterusnya hingga hutang modal disetor tersebut terpenuhi dan Perusahaan benar benar mempunyai modal disetor A dan B sebesar 300juta

Copyright © 2024 All Rights Reserved